Monday, November 24, 2008

Hari Ini, Albany Dingin Sekali....

Balaikota Albany, November 2008

Hari ini, Albany dingin sekali.

Cuaca berubah, dan dalam seminggu terakhir ini udara malam di Albany selalu di bawah minus lima derajat Celcius. Pohon-pohon sudah meranggas. Musim apel, pir, berry juga sudah lewat. Yang tersisa cuma daun-daun kering yang terserak di tanah dan ranting-ranting meranggas di antara coklatnya warna tanah yang diselimuti rumput kering. Sudah tiga kali salju turun di Albany, mendung menggantung hampir setiap hari, burung gagak bersahutan di ujung ranting-ranting yang kering, dan semua memberi perasaan yang sama: sepi.

Dua hari ini aku dilanda perasaan aneh. Pengen nangis terus menerus tanpa sebab yang cukup jelas. Aku ngga punya masalah sama sekali. Kehidupan sosialku menyenangkan, dengan teman-teman baru yang baik dan seru, nilai-nilaiku alhamdulillah cukup baik, semua kebutuhanku tercukupi, dan aku tahu, aku bahagia. Tapi tetap saja, perasaan aneh itu melingkupi, dan tanpa sebab yang jelas, aku bisa berjam-jam menangis tanpa henti, cuma karena sepotong lirik lagu, atau karena membaca nukilan kalimat dari e-mail teman-teman baikku.

Lalu aku melewatkan waktu menjelajah halaman-halaman Facebook teman-temanku. Di FB-nya B, aku menemukan bahwa dia mengalami hal yang sama. Dia menyebutnya WWD: Warsaw Winter Depression, alias "depresi musim dingin Warsawa" (yak, Mas B ini kerja dan tinggal di Warsaw, Polandia). Jadi kayanya aku bisa bilang kalau saat ini aku lagi mengalami AWD: Albany Winter Depression yak?. Oiya, dia juga menyebut "penyakit" ini sebagai "seasonal affective disorder" alias "kelainan afeksi musiman"... oh well.


Aku tertawa lega karena aku akhirnya tahu, kondisi aneh inilah yang jauh-jauh hari sudah diwanti-wantikan beberapa temanku. Mereka sudah bilang bahwa, "Musim dingin bikin kita merasa depresi", bahkan, "Angka perceraian dan kematian karena bunuh diri meningkat saat musim dingin..." Serem kan? Lalu, dengan enam bulan musim dingin di Albany, apa yang bakal terjadi? Di bulan Januari nanti musim dingin lebih kejam lagi. Kata teman-teman, suhu di Albany bisa ngedrop sampai MINUS 25 derajat Celcius! MINUS 25 saudara-saudara... minuuusss... Uhhhh....

Aku mencoba memahami kenapa musim dingin bikin kita merasa depresi. Mungkin karena di musim dingin tidak ada aura kehidupan ya? Pohon-pohon dan bunga-bunga yang memberikan warna sudah kering dan meranggas, meninggalkan aura kematian yang melingkupi seluruh penjuru mata angin. Mungkin saat meranggas pohon-pohon itu ngga banyak memproduksi oksigen, dan, tanpa oksigen, bukanlah hil yang mustahal kalau otak kita jadi nggak bisa bekerja maksimal seperti saat musim semi atau musim panas. Ditambah dengan kelabunya mendung, udara yang membekukan, angin dingin... rasanya agak susah untuk membangun mood bahagia. *demikian teori saya*

Aku jadi ingat saat salju turun pertama kali di sini bulan Oktober lalu. Aku berjalan di dekat Campus Center dan mendengar ada cewek yang mengeluh, "ooohhh nooo... snow in October? It's so DEPRESSING!" ("Ohhh...tidaaakkk... salju di bulan Oktober?? Bener-bener bikin depresi!"). Saat itu aku berpikir, cewek itu nggak bersyukur banget. Orang-orang di California sampai mimpi-mimpi pengen lihat salju kok dia malah mengeluh. Tapi setelah sebulan dilingkupi mendung tanpa henti, aku benar-benar paham perasaan itu.

Aku sudah kangen hijaunya daun-daun, warna-warni bunga, hangatnya matahari dan kicauan burung-burung mungil di depan jendelaku.... Kangen berat!
Huhuhuhuhuhu... (*halaahh... tuh kan,nangis lagi?* T-T)

10 comments:

Anonymous said...

depresi musim dingin yah ?!? hahaha~ dulu pas di jepang pernah juga mbak melo melo kek gitu tp krn co kali yah jd melonya krg kuat :P

Anonymous said...

jadi kalo musim dingin banyak yang bunuh diri ya mba'?

hmm ya ya...

*sruput lemon tea anget...

Anonymous said...

mbakyuuuuuu kapan balek semarang ??? kapan kopdarrr lagee??? kita2 kangennnnnnnn *halah* :D

Anonymous said...

sekalian perkenalan, salam kenal mbak, aku tukang loenpia baru :D

btw tapi mending kedinginan seh daripada kepanasan :D

at least kalo kedinginan bisa "menghangatkan" badan, tapi kalo kepanasan? ah.. sudahlah :P

hehehehe...

*nyomot mendoan*

-wie- said...

semangat mbakyu..

inget, ada loenpia yang selalu menanti kedatangan mbak asri.

salam kenal ya..

Asri Wijayanti said...

Waahh.. makasih banget ya...
sekarang aku baru sadar kenapa di Semarang aku ngga pernah depresi. Habis loenpia anget terus sih... hehehe.. :D
Salam kenal semuanyaaa...

Anonymous said...

Semangat mbak Asriii...

Anonymous said...

Aku pengen liat saljuuuuuuu ... :D Klo disini, I'm so depressed with the heat, the weather, the management rules, the staff .. huh huh huh .... hahahha ... jd curcol :))

Unknown said...

hai_Asri_gak_bawa_bandeg_presto_
ke_Albani.he...he...gak_lupakan.

Alex de k said...

Allo salam kenal,

Nama Saya Alex, sy akan study s2 di suny januari 2011 nanti.

Rasanya sulit sekali cari teman indo yg kul disana.
Finally sy ktm blog mbak ini, sayangx uda selesai ya..

mkn bs share ttg albany and suny?

thanx
alex, alex_dekweldju@yahoo.com